Selasa, 25 Maret 2014
Memahami Tragedi Marsinah
Barangkali tidak ada kasus kematian seorang pekerja rendahan, yang menyedot perhatian luar biasa, kecuali kasus Marsinah. Kasus relatif serupa semenjak Marsinah, seperti Titi Sugiarti pekerja pabrik tekstil di Bandung, Rusli buruh pabrik pengolahan karet di Medan, atau Sikri bin Yakub buruh perkebunan di Palembang, kurang mendapat atensi masyarakat. Malah kematian misterius Petrus Tomae, pekerja asal Timtim di pabrik semen di Bogor, nyaris dilupakan orang.
Jumat, 21 Maret 2014
Being Marsinah
Judul tulisan ini terinspirasi film “Being John Malkovitch.” Kayaknya dia aktor papan atas negeri manca ya? Kenapa juga saya tidak menuliskan tentang being Marsinah? Wanita yang sangat inspirasional bagi kaum buruh? Ketika tragedi Marsinah terjadi saya masih mahasiswi. Okay, mahasiswi manja yang dicukupi ibunya. Menghabiskan waktu dengan hura – hura, sekolah semampunya dan travelling melulu bersama teman – teman. Motto saya adalah happily everafter, jadi yang susah – susah bin sedih, saya tidak mau dengar! Ketika mendengar kisah Marsinah. Saya bertanya dalam hati, “Siapa wanita itu?” Ketika tahu siapa beliau, saya berkomentar lagi, “Waduh pemberani sekali,.. lelaki saja belum tentu nekad bersuara vokal seperti itu!?”
Selamat Datang Obor Marsinah Semarang
Senin, 17 Maret 2014
MARSINAH
Kau hanya seorang perempuan buruh.
Dari keluarga miskin yg mempunyai sebuah mimpi dan harapan.
Pergi ke kota untuk merubah nasibmu.
Berbekal ijazah SMA kau gantungkan harapanmu di kota.
Bekerja menjadi buruh di pabrik.
Kau jual tenaga demi sebuah mimpi dan cita-cita.
MARSINAH....
Seorang perempuan pemberani...!!!
Dia bukan aktivis, dia bukan orang yang dikenal, dan dia bukan orang hebat....!!!
Dia hanya seorang rakyat biasa.
Hanya berbekal keberanian MARSINAH bersuara!!!
Hanya berbekal keberanian MARSINAH berani membela!!!
MARSINAH....
Kau menghilang dalam gelap malam.
Jasadmu ditemukan begitu mengenaskan.
Tangan-tangan kejam telah merenggut paksa nyawamu!!!
Tangan-tangan setan telah membungkam keberanianmu!!!!
MARSINAH....
Kobar keberanianmu membangkitkan jiwa-jiwa yang memberontak...!!!
Kematianmu menjadi nyala api keberanian...!!!
Pengorbananmu menjadi mesin penggerak perlawanan...!!!
MARSINAH....
Sudah 21 tahun kasusmu terabaikan.
21 tahun sudah semua masih terbungkam.
Negara melupakanmu, negara mengabaikanmu!!!
Kasusmu dibungkam dalam tirani penindasan.
MARSINAH.....
Kaulah PEJUANG sejati bagi rakyat...!
Kaulah PAHLAWAN sejati bagi kami sebagai rakyat...!
Kaulah simbol ketulusan dalam perlawanan rakyat....!
MARSINAH adalah PAHLAWAN RAKYAT...!!!
Tangerang, 17 Maret 2014.
Karya Tiasri Wiandani
Sabtu, 15 Maret 2014
Jumat, 14 Maret 2014
Marsinah, Pahlawan Rakyat
MURAL TTS 2014 MARSINAH di Lampu Merah Jl. ParangTritis Sebelum Ring Road Selatan, oleh Barisan Pengingat, 14 Maret 2014. Mural ini adalah bagian dari rangkaian acara TTS 2014 yang akan diadakan pada Minggu, 16 Maret 2014
Jumat, 07 Maret 2014
Hari Perempuan Internasional, Kibarkan Bendera Marsinah
Hari Marsinah tahun 2013 |
menuju Obor Marsinah, FBLP dan marsinah fm mengundang untuk mengibarkan bendera marsinah.
Minggu, 9 Maret 2014
jam 2 siang (setelah panggung suara warga)
di Bundaran HI
Marsinah, pejuang upah
tonggak demokrasi
korban militer orde baru
korban kekerasan seksual
rakyat biasa yang luar biasa
dibunuh, dibuang, kasusnya dibuat buntu
Marsinah; Pejuang rakyat, pejuang buruh
Jadikan marsinah pahlawan, jadilah rakyat pemenang
Selanjutnya, kibarkan bendera marsinah di depan rumahmu, di depan kontrakanmu
Lubna Hussein dan kemerdekaan
Edisi 6 Maret 2014
Bicara soal diskriminasi, perempuan sering banget mengalaminya. Terutama dalam hal tubuh, dari soal pakaian yang dikenakan, gaya bicara hingga hal terkecil. Perempuan tak berhak atas tubuhnya sendiri, dari keluarga, masyarakat hingga negara. Nah, itulah yang dialami perempuan Sudan ini. Sebut saja namanya, Lubna Ahmed. Karena keberaniannya dalam berjuang, Perempuan Pelita mengangkat sosoknya di edisi hari ini, 6 Maret 2014. Bersama saya, Dias, di radio buruh perempuan Marsinah 106FM. Saya, Dias, akan menemani anda selama 1 jam ke depan, tapi sebelumnya nikmati dulu yuuuuk satu tembang satu ini, spesial untuk sahabat marsinah (jingle dan iklan)
Adalah Lubna Ahmed al – Hussein, seorang perempua muslim dari Sudan. Ia bekerja di sebuah media sebagai jurnalis. Suatu hari di bulan Juli 2009, ia menghadiri acara internasional dengan mengenakan celana panjang. Karena mengenakan celana panjang itulah ia diadili. Jaringan Masyrakat Arab untuk Informasi HAM dan Amnesti Internasional pun mendukung perjuangannya melawan tuntutan tersebut.
Selasa, 04 Maret 2014
Senin, 03 Maret 2014
merebut kesejahteraan
alam semesta negri ini kami punya..
batu,air,tambang,bumi subur nan luas..milik bersama...
kami buruh bukan mental budak...
pemikiran dan tenaga kami mampu menciptakan...
memproduksi beribu-ribu pakaian..beribu-ribu sepatu..
beribu-ribu arloji...
bahkan kami tidak takut,,merebut untuk berkuasa...
demi rakyat adil dan sejahterah...
lalu tangan-tangan penguasa...
membuka ruang luas penindasan...
exsploitasi bumi dan isinya..tambang serta manusianya...
rakyat terlunta..buruh sengsara...
kaum miskin kota..hingga pedesaan...
kami buruh..ingin mengulang sejarah di masa itu...
satu kesatuan memutus rantai penindasan...
anti imprialisme...dan kapitalisme...
kini penjajahan moderen..penjajahan gaya baru...
yang memaksa kita harus bersatu...
bacot pemilu sampai banjir ludah...
rakyat sudah tak percaya...
sisi gelap sejarah akan menjadi terang...
jika keberanian dan kebenaran..menjadi obor untuk membongkar...
karna kami akan mengungkit sejarah lalu..
dan bangkit dengan semangat baru...
Bojong 17-feb-2014,
Lami
Langganan:
Postingan (Atom)